event wonosobo, genPI, GenPI Wonosobo, jalan-jalan, kuliner, mbakyublogger, referensi, review, wisata, wonosobo

Ride To Golden Sunrise 2018 : Acara Club Motor Pertama yang Saya (Nekat) Ikuti

Assalamualaikum mba
Saya Dipa temennya Mbak Mey Semarang
Salam kenal
Saya ingin berdiskusi dgn mba dan temen2 GenPI Wonosobo
Perihal dieng
Kapan ada waktu, sy mau ijin telp untuk proulouge

 

Hayoo, bisa ditebak nggak mas Dipa mau ngobrolin apa? 

Mas Dipa tergabung dalam komunitas motor yaitu  Bikers Brotherhood 1% MC Central Java Chapter dan Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia. Singkat cerita, mereka akan mengadakan perhelatan besar di Wonosobo, tepatnya yaitu di Desa Sembungan, Dieng, Kejajar, Wonosobo. Desa tertinggi di Pulau Jawa! Mau bikin apa sih?

 

Meetup bersama Pegiat Medsos dan Wisata

Hari Minggu, 24 Juni 2018 kami sempat bertemu dengan mas Dipa dan juga 10 orang temannya di ruang diskusi Dieng Creative Hub, Sruni, Jaraksari.

Brroooommm… brrooomm.. begitu suara motor mereka memasuki halaman parkir.

Setelah kenalan dan ngobrol lama, ternyata di tahun 2018 ini, komunitas motor mereka berulang tahun yang ke-18 (Bikers Brotherhood 1% MC Central Java Chapter) dan ke-30 (Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia). Fyi, ini adalah komunitas motor terbesar se Asia lhoo.

Mas Dipa sedang menjelaskan acara Ride To Golden Sunrise 2018 ke temen-temen pegiat sosial media

Harapannya sih, para pegiat sosmed dan akun-akun di Wonosobo bisa ikut mendukung promosi even akbar ini. Nah, peringatan ulang tahun ini, menurut mas Dipa bakal digelar secara meriah dengan mengundang bikers se-Indonesia pada tanggal 14-15 Juli 2018 di sekitar Telaga Cebong, Sembungan. Even dengan tajuk Babat Tanah Dieng – Ride To Golden Sunrise ini akan mengundang kurang lebih 1.500-an bikers untuk bergabung dalam pentas Pagelaran Budaya dan Seni yang tentunya mengangkat budaya Wonosobo dongs..

Sik, sik, motor dan budaya? Emang nyambung?

 “Selama 30 tahun ini sudah tercipta chapter di seluruh Indonesia bersama Support 22 dan sahabat-sahabat dengan berbagai macam latar belakang dan tunggangan. Ribuan kilometer bersama-sama diaspal yang sama tanpa melihat darimana aku, kita dan kalian berasal demi memperjuangkan Persaudaraan yang Berbudaya. Harapan kami dengan mengambil tempat di dieng, khususnya desa Sembungan bisa semakin mengangkat nama Wonosobo ke dunia,” ungkap Mas Dipa.

Keren banget ih!  “Persaudaraan yang Berbudaya” ! Hestek Quote Of The Day!

Soalnya, selama ini kalau kita lihat dan dengar komunitas motor pasti yang kebayang adalah ugal-ugalan di jalan, dan lain sebagainya. Iya nggak?

Tapii…

(Baca terus yaa sampe selesai… hihi)

Audensi dengan Bapak Bupati Wonosobo

Setelah meetup dengan para pegiat medsos dan wisata, awal Juli kemarin, teman-teman  Bikers Brotherhood 1% MC Central Java Chapter ke Wonosobo untuk ber-audensi dengan Bupati Wonosobo. Intinya, Bapak Bupati mendukung penuh kegiatan tersebut karena tentunya kegiatan ini mendukung wisata Wonosobo dan bersedia untuk “riding” hingga ke Dieng bersama bikers-bikers dari berbagai wilayah yang tergabung dalam Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia.

Audiensi dengan Bapak Bupati Wonosobo

Acara audensi tersebut dibarengkan dengan acara peletakan batu pertama renovasi Taman Rekreasi Kalianget. Kinan tentunya ikutan dong, dan sibuk makan snack! Hahaha! Oiya, siangnya, diadakan rapat juga bersama dengan Dinas Pariwisata, desa-desa terkait (Pokdarwis dan Pemdes).

Rapat bersama Pemdes dan Pokdarwis terkait

The Day !

 15 Juli 2018. Setelah banyak drama, haha. Akhirnya sampai juga pada hari yang ditunggu! Sebelumnya, teman-teman GenPI (Rio, Adiz, Bagas, Mbak Rahma + Mas Akbar, Faid, mas Adit) sudah prepare stand disana. Thanks a lot yaaaa! Peluuuk!

Paginya, pukul 09.30 diadakan acara ramah tamah di Pendopo Belakang Bupati. Ruameeee bangets! Dan tau nggak, ada Mas Bucek juga Bang Eddi Brokoli guys! Norak saya kambuh deh, wkwkwkwk.

El Presidente Pegi Diar, sebagai pimpinan BBMC mengatakan bahwa agenda pesta budaya ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Brotherhood for Our Culture. Dimaksudkan untuk membawa kemanfaatan untuk daerah terutama Wonosobo.

“Kegiatan Bikers Brotherhood di Wonosobo ini juga menunjukkan kepada masyarakat, bahwa keberadaan motor club memiliki nilai positif di tengah masyarakat, sehingga stigma negatif yang kerap melekat pada perlahan bisa berkurang. Selain itu harapan kami bisa menjadi bentuk silaturahmi sekaligus mewujudkan persatuan dan kesatuan diantara sesama bikers,” ungkapnya.

Selesai acara ramah tamah, rombongan bersama Bupati didampingi Komandan Kodim 0707, Kapolres Wonosobo, dan Kadin Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo riding menuju Sembungan. Saya dan Kinan juga ikutan riding, tapi pake mobil, mahmud bawa anak mah bebaaas, hahaa..

Berfoto sebelum berangkat
Bupati Wonosobo akan memimpin riding ke Sembungan

Stand GenPI Wonosobo di Golden Sunride !

Karena rombongan Bupati dan sebagian bikers masih tertahan di Sikunang untuk acara Kirab Budaya Kecamatan Kejajar, saya dan rombongan mobil yang juga bawa barang-barang meluncur ke Sembungan langsung. Tapi ternyata udah agak telat, nggak bisa masuk mobilnya, hihi. Jadi sebagian barang harus dilangsir menggunakan motor. Jadi Adis yang akan nungguin teman-teman yang bawa motor ke parkiran gerbang wisata Sembungan.

Sedangkan, kami (Saya, mbak Rahma, mas Akbar) nekat mencoba untuk jalan kaki. Tapi, ada mas-mas yang mobilnya sempat nyangkut di turunan yang kasian liat ibu-ibu gendong anak alias saya, haha, lalu kami ditumpangi deh, haha. Ternyata eh ternyata, itu masnya rumahnya Selomerto, tetanggaan guys. Rumah dia di Kauman. Dia yang mendampingi Vice Presidentnya Telkomsel. Itung-itung icip mobil VP-nya Telkomsel yak, hihiiiii. Thank you mas aduh lupa namanya.

Sesampai di stand, masyaAllah.. Standnya cakeeuuuppp banget! Di lapangan berkabut gini, ada lampu kerlap-kerlip, romantic banget! Keren banget @your.partyplanner !

Cakeupnya stand yang didekorasi @your.partyplanner

Sudah ada Faid dan 2 orang temennya yang jualan makanan, ada mas Adit dan kru yang jualan kopi. Makanan yang dijual, semuanya fresh from the oven alias dadakan. Tempe kemul, tahu kemul, cireng, kentang, mie ongklok, megono, nasi jagung plus rese dan kluban, tiwul, jahe rempah, dan juga banyak jajan-jajan khas Wonosobo seperti Carica Gemilang, Mie Ongklok Instan Mas Desta, opak, rengginang dan lainnya. Oiya, megono dan nasi jagung juga gorengannya jadi makanan terlariiis!

Nggak lama, muncul Chef Juna di stand.

Di depan mataaaa! Maafkan foto blur, saya-nya ndredeg, hahahahaha.

Tau lah noraknya saya gimana. Wkwkwkwkwk.

Sempat foto sih, tapi buset, muka saya lagi buluk-buluknya, hahahahahaa.

Aa’ Eddi Brokoli mampir ke stand kami, hhihi

Terus, muncul Eddi Brokoli. Ramah banget gilaaak. Humble-nya tuh nggak ketulungan. Senyum, ketawa, nyenengin! Diminta foto asik, diminta endorse-endorse juga asik banget. Aaaakkk, keren beuut dah! Makasih ya Aa Eddi, hihi.

Motor dan Budaya, yang Ternyata Melebur Menjadi Satu

Lalu, ketika rombongan Bupati dan teman-teman Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia datang di Sembungan setelah acara di Sikunang, disambut oleh tari Lengger Punjen dan Bundengan. Setelah itu ada berbagai acara seperti upacara bendera, hening cipta dan sambutan-sambutan dari Bapak Bupati, El Presidente Pegi Diar, dan juga VP Central Java Chapter Agus Leak Priambodo.

Lengger menyambut tamu

Masuk ke acara yang sakral, yaitu pemotongan rambut gimbal. Fyi, konon, permintaan anak yang berambut gembel ini harus dituruti, jika tidak rambut itu akan tumbuh kembali dan si anak juga akan demam. Maka, saat sang anak siap dipotong, orangtua harus berusaha mengabulkan. Biasanya ada yang minta baju baru, nasi tumpeng, kambing, bahkan ada yang minta pagelaran wayang semalam suntuk. Yang paling unik dai acara kemarin itu, ada anak yang hanya ingin dipotong rambutnya oleh artis (seleb). Dan, tebak siapa yang motong? Chef Junaaaaa!

Pinteran banget ya dek, hhmmm, mbak juga mau lah #eh

((MBAK))

Oiya, selain Chef Juna, El Presidente bersama Pak Bupati, Pak Dandim  dan Pak Kapolres Wonosobo juga turut mencukur rambut gembel. Setelah dicukur, rambut gembel itu dilarung di Telaga Cebong.

“Menurut riwayat, Tradisi ini adalah kegiatan ritual untuk meruwat anak berambut gembel yang diyakini merupakan keturunan Kyai Kolodete, salah satu tokoh pendiri Wonosobo. ada juga legenda kijang Garungan yang diyakini terkait dengan kawah Sikidang dan rambut gembel itu,” ujar Pak One Andang Wardoyo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonosobo.

Juna dan El Presidente ikut potong rambut gembel sebagai permintaan si anak yang diruwat. Foto : Mas Erwin

Nhah, kalau acara yang selanjutnya ini yang paling ditunggu-tunggu nih guys. Apalagi kalau bukan Tasyakuran “Dhahar Bucu Bersama”. Emang yang seru apanya? Hahahaha, kalian harus kesini buat merasakan sendiri sensasi “rebutan” gunungan hasil bumi, tumpeng dan jajan pasar yang sudah disediakan di depan panggung.

Yang nanti akan dirayah

Nggak cuma penduduk setempat, bahkan para anggota Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia juga berbaur menjadi satu dengan bikers-bikers lainnya, dengan asyik suka cita berebut tumpeng dan gunungan. Seruuuu banget! Ada yang sibuk ngambil kentang, carica, nasi kuning, bahkan teman kami Rio berhasil bawa potongan ayam ingkung yang uendees banget! Adis berhasil bawa dua bungkus besar nasi kuning. Oiya, mas Erwin dapat pisang, hahaha. Konon, semua makanan dan hasil bumi yang sudah disediakan disana , jika kita berhasil mendapatkannya, maka kita akan mendapat berkah.

Ngalap berkah!

Acara dilanjutkan dengan salah satu siswa SD sekaligus juara 2 Lomba bercerita Kabupaten tentang latar belakang adanya anak-anak berambut gembel itu. Lalu ada hiburan Tek-Tek yang bikin semua bergoyang di depan panggung untuk mengusir hawa dingin dan kabut yang menyeruak.

Kehangatan di 11 Derajat Celsius

What? 11 derajat Celcius? Padahal baru menjelang Maghrib, dan acara akan dilanjutkan lagi setelah Isya, sekitar pukul 19.00. Sumpah, sore itu perut saya juga sempat sakit saking dinginnya. Semacam sengkil tapi sebah nggak enak gitu lho. Untungnya, teman-teman mas Adit yang jualan kopi bawa anglo sehingga kami bisa menghangatkan diri. Kinan asyik makan nasi jagung dan teri favoritnya sambil dipangku bapaknya. Mungkin lebih anget ya, hahaha. Ups.

si anak Dieng :*

Ternyata semakin malam, hawa semakin dingin guys. Belum lagi angin yang waswus waswus. Akhirnya dengan berat hati saya meninggalkan teman-teman duluan untuk menuju penginapan. Karena, bulan lalu Kinan sempat diare karena kedinginan. Dan, saya agak trauma. Jadi, sebelum acara malam dimulai saya , mas Erwin dan Kinan sudah cuss kebawah.

BBrrrrrbbrrr, bisa diliat kabutnya kan, bayangin aja dinginnya kaya apa, hihi

Malam itu, saya jadi penonton lewat instagramnya teman-teman.  Ada pertunjukan api, Abid namanya. Kalau kata anak-anak, mirip Dr. Strange, hihi. Lalu pertunjukan musik dari WRC (Wonosobo Rock Community), perform Band Vice (Vexer Band), Rockstar feat Heydi hingga Perform Ecky Lamoh feat Jumping Jack. Katanya seruuu banget, pada jingkrak-jingkrak dan nyanyi bareng. Meskipun saya hanya liat dari video, tapi ambience-nya sangat kerasa.

Keesokan paginya, mereka berbondong-bondong mendaki Bukit Sikunir untuk mengejar Sunrise. Sikunir memang terkenal dengan pemandangan dan view golden dan silver sunrise yang sangat memikat pengunjung. Sabtu Minggu hari biasa lokasi pendakian itu sudah ramai, apalagi dengan acara ini jadi semakin ramai yang naik, dan juga antri. Mbak Rahma dan suaminya, Mas Akbar berhasil ke puncak nih. Wah, senangnyaa.. Kinan besok lagi ya, kalau udah nggak uyukuyukan. Ngeles. Yang belum pernah ke Sikunir, pokoknya wajib ke sini.

Jepretan ciamik dari Om Ajek

Golden Sunride dan Wonosobo

Oiya, ngobrolin dikit tentang komunitas Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia nih, dari kegiatan awal dari persiapan, hari H, sampai akhir, mereka yang bener-bener jadi satu, melebur, dan saya baru sadar bahwa persaudaraan/brotherhood ya kayak gini ini. Wiih, terharuuu! Salut deh pokoknya!

Ride To Golden Sunrise atau akronim hitsnya adalah Golden Sunride, adalah acara motor pertama kali yang saya (nekat) ikuti. Pertama motivasi saya hanya karena dijawil sebagai perwakilan GenPI sih, tapi ternyata lebih dari itu. Ini event keren yang semoga next bisa semakin didukung penuh oleh Pemkab, Pemdes, komunitas dan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Semuanya harus bisa saling bersinergi dan mendukung agar bisa terwujud acara yang bisa bikin nama Wonosobo jadi lebih wow! Semoga tahun depan kita bisa ketemu lagi di event serupa. Aaamiinn.

-0-

Big thanks to :

  • Temen-temen GenPI Wonosobo, semuanyaaaaa, dan @your.partyplanner yang sudah jadi tim wani perih, hahahaha. Love you, guys! Terharu banget punya tim yang keren-keren dan hebat. Kompak banget!!!
  • Mbak Astien, siap jadi EO? hihi
  • Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo
  • Pengurus Wisma TIC
  • Kopi Dieng dan Poktan Macan Sumeh
  • Mas Dipa, Mbak Yona, Mas Ari, Mas Barry dan semua teman Bikers Brotherhood 1% MC Central Java Chapter dan Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia yang sudah mau njawil-njawil dan memberikan kesempatan kepada kami.
  • Terutama, buat Kinan yang udah ikut Mamah kemana-mana. Udah jadi anak manis dan pinter walaupun malemnya mbrisikin orang mau tidur, hahahaha. Sehat-sehat ya Nak :*
  • Dan semuanyaaaaa !

 

Baca Juga : Ke Dieng Bareng Blogger Yang Takut Nasi

Leave a comment