jurnal, marriage life, memory, musik, referensi, review, sastra, wonosobo

Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan

Sedikit curhat teman saya (*dengan inisial D) yang sedang kasmaran. Ketika kemarin saat manggung (dia penari) bertemu dengan gebetan yang langsung klik dalam sekali ketemu, hehe. Trus, ketika ditanya kenapa matanya merah dan ngantuk, eehhh… dia yang keceplosan curhat, katanya dari jam 11 malem sampai 5 pagi ditelpon sang gebetan, hahah (*jadi ingat masa muda dulu #haiyaahh… )

Saya dan suami saya (dulu masih pacar) juga punya ritual telepon malam-malam. Padahal pagi/siang/sorenya juga abis ketemu, hahaha.. Ritual telepon “Sekali lagi” yang suami bingkai dalam sebuah puisi. Awww.. dia so sweet, sumpah! :’)

‘Sepotong’ Malam dan ‘sepotong’ Pagi

Memang cuma sepotong, tapi kadang itu saja sudah cukup.

Kami hanya akan hidup pada waktu-waktu tertentu, pada sepotong malam dan sepotong pagi.

Yakni dikala jutaan mimpi berhamburan di awan. Sedangkan kami sibuk membicarakan mimpi2 kami yang setinggi awan.

Kadang ada kisah negeri kahyangan, dewa dewi kuno, dan ksatria berkuda dan putri raja. Kadang juga ada kami yang merasa di kahyangan dan menjelma menjadi dewa dewi itu. Menjadi ksatria berkuda yang menyelamatkan putri raja.

Kadang pecah segumpal tawa dalam kisah lucu nan menyedihkan.
..kadang kesedihan itu yang membuat kami sama2 melucu dan menertawakannya.

Entah sudah brapa lama, kapan mulainya, kapan kami jadi terbiasa..yang ada hanya sepotong malam dan sepotong pagi yang lain.

Memang tidak ada perjanjian, tidak ada tandatangan darah. Apalagi sumpah.
Hanya sepotong senyum disini dan sepotong tawa kecil diujung sana.

Kadang kami saling menghilang dan akan saling mencari, biarpun kami sama-sama tahu kemana kami akan menghilang dan dimana harus mencari.

Kadang hanya akan ada sajak dan lagu..dan kami memotong-motongnya sesuka hati hingga seakan sajak dan lagu itu adalah tentang kami.

Pada sepotong malam yang lain, pernah, kami benar-benar hidup. Benar-benar terlihat dan tersentuh. Merasakan telapak tangan masing-masing yang hangat
Tapi itu cuma sepotong yang lain, yang mungkin tidak ada lainya lagi.

Biarkan saja sepotong ini dan sepotong itu,
toh kadang sudah cukup.

Mungkin.

-0-


Lanjut yaaah… Lalu dengan mata yang berbinar-binar teman saya (*dengan inisial D) bercerita tentang sosok laki-laki yang juga ternyata satu aliran seni dengannya. Daaaan.. dengan malu-malu kucing, dia menunjukkan kepada saya rekaman lagu yang dinyanyikan sang cowok, yang katanya lagu itu untuk teman saya itu. Tapi, teman saya bingung lagu apa itu hahahaha…

Dan ternyata….

Lagunya Payung Teduh yang Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan :’D

So sweet, isn’t it?

Tak terasa gelap pun jatuh
Di ujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karna kau sedang cantik-cantiknya

Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya

Di malam hari
Menuju pagi
Sedikit cemas
Banyak rindunya

 

Saya termasuk penggemar terlambat nya Payung Teduh, hehe.. Saya sering dengar lagu-lagu mereka ketika suami saya juga sering memutarkan dan memasang playlist media player lagu-lagunya Payung Teduh. Tapi belum ngeh banget. Grup band yang ternyata sudah dibentuk sejak tahun 2007. Romantiiisssss dan syahduuuuu…. Kurang lebih itu dua kata itu yang bisa mewakili penilaian saya tentang band  yang digawangi oleh Is (vokal, gitar), Comi (contra bass, backing vokal), Cito (drum, cajon, backing vokal), dan Ivan (gitalele, backing vokal). Lagu-lagu Payung Teduh yang sangat akustik (*haiyaah) dan liriknya yang puitis abiiss. Bikin meleleh 😀

Ahhh, sumpah.. lagu-lagunya Payung Teduh gak ada yang gak romantis. Gak ada yang gak asik.

cafe

Mendengarkan lagu-lagu Payung Teduh, bagai duduk manis di cafe , pake jaket sweater anget banget, pesen kopi cappucino, sambil baca buku, di luar hujan rintik-rintik… bareng suami duduk disamping, megangin tangan saya.. hahahahaha

-0-
Wonosobo,23 April 2015. Hujan deras. Youtube-an Payung Teduh hahaha…

4 thoughts on “Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan”

Leave a comment